[stikku.ac.id] – STIKes Kuningan kembali melaksanakan kegiatan rutin kuliah pakar untuk prodi D3 kebidanan, S1 Kebidanan dan Profesi Bidan Tahun Akademik 2020-2021 pada hari senin dengan tema “Menuju Bidan Profesional yang Inovatif dan Religius” (1/3). Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin setiap awal semester baru dengan tujuan membekali mahasiswa dalam mengembangkan ilmu dan meningkatkan aspek religius dalam melayani masyarakat.

Kegiatan kuliah pakar semester genap Tahun Akademik 2020/2021 dilaksanakan secara virtuak bertempat di ruang seminar STIKes Kuningan yang dihadiri oleh Ketua STIKes Kuningan, Bapak H. Abdal Rohim, S.Kp., MH, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Wakil Ketua III, Ketua Program Studi Profesi Bidan, Ketua Program Studi S1 Kebidanan, Ketua Program Studi DIII Kebidanan, dan seluruh Dosen Kebidanan seluruh mahasiswa kebidanan STIKes Kuningan. Kegiatan kuliah pakar diawali dengan pembukaan oleh Ketua STIKes Kuningan yang membuka secara resmi, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Hj. Eva Riantini, Amd.Keb,S.Sos,. MM.Kes selaku Ketua Pengurus Daerah IBI Provinsi Jawa Barat.

Ibu Hj. Eva Riantini, Amd.Keb,S.Sos,. MM.Kes dalam kuliah pakar hari senin (1/3) menyampaikan mulai dari overview profil Ikatan Bidan Indonesia, Tugas dan Wewenang serta Peran Bidan dalam UU NO 4/2019 tentang kebidanan, Profesioan dan Kompetensi Bidan, Tuntutan Profesioanlisme Bidan dalam aspek pengembangan karakteristik Bidan Inovatif dan yang terakhir terkait Tuntutan Profesionalisme Bidan dalam aspek pengembangan karakteristik Bidan Religius/Spiritual.

Dunia sedang memasuki era revolusi industri 4.0, dimana adanya kemajuan teknologi bidang kesehatan, tenaga kkesehatan khususnya bidan dihadapkan pada tantangan besar dan masalah kesehatan yang semakin kompleks. Bidan sebagai ujung tombak dalam pemberian pelayanan pada perempuan, bayi, balita dan orang tua serta perannya dalam pemberdayaan masyarakat diharapkan dapat menjadi agent of change. Diera 4.0 ini bidan yang berprofesional dituntut untuk selalu berinovasi dan peka terhadap perkembangan jaman. Dimana yang kita ketahui ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat besar, sehingga harus mampu mengikuti agar ilmu kebidanan berkembang sesuai perkembangan jaman.

Selain itu bidanpun juga harus memperkuat ekstitensi pelayanan kesehtan primer melalui optimalisasi pelayanan kebidanan, dengan cara selain memperhatikan knowledge and skill, attitude harus berkesinambungan. Sesuai dengan perkembangan jaman dalam menjalankan tugasnya bidan harus mempunyai akhlak dan tingkah laku yang dapat dicontoh oleh masyarakat. Seperti termuat dalam falsafah kebidanan “seorang bidan menganut filosofi yang mempunyai keyakinan di dalam dirinya bahwa semua manusia adalah mahluk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang unik merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang utuh dan tidak ada individu yang sama”.

Untuk mempertahankan seorang individu sebagai satu kesatuan, pemenuhan kebutuhan spiritual merupakan aspek yang harus diperhatikan dalam pelayanan kebidanan. Aspek asuhan spiritual dapat dihasilkan dari pembentukan karakter bidan religius. Hasil asuhan yang berdasarkan spiritualisme diharapkan Mampu membantu klien untuk dapat bersyukur dalam kehidupan mereka, mendapatkan ketenangan dalam diri, dan menemukan strategi dalam menghadapi rasa sakit maupun ketidaknyamanan yang dialami, baik dalam masa kehamilan, maupun persalinan.